Sabtu, 22 Januari 2011

PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN




PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN



      A. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan    
          Kebudayaan Pada Abad Pertengahan

Di dalam tarikh islam dijelaskan bahwa pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah, islam mencapai kemajuan yang sangat menonjol. Di sini secara politis para khalifah betul-betul sebagai tokoh yang kuat yang memegang kekuasaan politik dan agama. Di sisi lain islam mencapai masa keemasan dan kemakmuran, sehingga masa periode ini sebagai landasan falsafah dan ilmu pengetahuan dalam islam.

Peradaban Islam pada abad pertengahan yaitu pada tahun 1250 M sampai 1800 M ditandai dengan munculnya tiga kerajaan besar yaitu Kerajaan Turki Usmani, Kerajaan Safawi, dan Kerajaan Mogul. Pada abad pertengahan terbagi menjadi 2 periode, yaitu masa kemunduran islam dan masa tiga kerajaan besar.

Masa kemunduran Islam pada abad pertengahan yaitu sekitar tahun 1250 M sampai tahun 1500 M. Masa ini adalah masa di mana Islam mendapat serangan.

1. Serangan dari Bangsa Mongol

Bangsa Mongol telah mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Yasuqi Bahadur Khan dan setelah meninggal digantikan putranya yang bernama Timujin.

Pada tahun 1258 M kota Bagdad jatuh ketangan bangsa Mongol. Mulai saat inilah berakhirnya Khilafah Abbasiyah dan juga awal kemunduran politik dan peradaban Islam. Pada saat itu Khalifah Al Mu’tasim mati terbunuh pada saat pertemuan rencana mengambil kesepakatan yang diadakan oleh wazir Khalifah Abbasiyah yaitu Ibnu Al Asgalani dengan cara menipu Khalifah Al Mu’ tasim diajak bertemu dalam perjanjian damai.


        Pada saat ini mulai ada sedikit perhatian terhadap perkembangan peradaban Islam, seperti melindungi ilmu pengetahuan dan sastra, menggemari kesenian, arsitektur,


       ilmu pengetahuan alam, ilmu astronomi, ilmu kimia, mineralogy, dan botani, serta mendirikan perguruan tinggi untuk mazab Syafii dan mazab Hanafi, dan juga membangun perpustakaan dan observatorium.

Hulagu Khan telah memerintah di Bagdad dan daerah-daerah yang di taklukkannya seperti asia kecil di barat, India timur dengan ibu kotanya di Tabriz. Kemudian pengganti pemegang pemerintahannya yaitu keturunan Hulagu Khan.

2. Serangan dari Timur Lenk

Timur Lenk juga berusaha mengembangkan Islam dan memperhatikannya. Dia menganut aliran syiah dan mengikuti tasawuf tarekat Naqsabandiyah.

Timur Lenk di bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan juga mengadakan pengembangan seperti dibidang sastra, seni arsitektur dengan membangun masjid-masjid yang indah dan megah, kemudian di bidang perniagaan yaitu Kota samarkand menjadi Pasar Internasional yang mengambil alih kedudukan Kota Bagdad dan Tabriz.

Setelah Timur Lenk meninggal, kedudukannya digantikan anaknya yang bernama Khalil. Ia sangat berbeda dengan ayahnya. Dalam kekuasaannya,  ia bergaya hidup berfoya-foya serta menghabiskan kekayaannya sampai akhirnya kekuasaanya direbut oleh saudaranya yang bernama Sya Rukh yang berkuasa dari tahun 1405 M sampai tahun 1447 M.

3. Dinasti Mamalik di Mesir

Kota mamalik berasal dari kata mamluk yang artinya budak. Dinasti Mamalik didirikan oleh para budak. Pada awalnya mereka adalah orang-orang tawanan perang Dinasti Abbasiyah yang kemudian dididik kemiliteran dan dijadikan tentara.

Kemajuan yang dicapai dipengruhi oleh beberapa faktor termasuk kewibawaan sultan dan kepribadian  yang tinggi, solidaritas sesama militer yang kuat, serta keadaan negara yang stabil dan aman.

Dinasti Mamalik berakhir dengan dikalahkan oleh Kerajaan Usmani. Mesir dijadikan provinsi sejak tahun 1517 M.

 
  
B.  Masa Tiga Kerajaan Besar Islam

Keadaan politik umat Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar islam.

1. Kerajaan Usmani di Turki
a.  Pendiri Kerajaan Usmani
Pendiri Kerajaan Usmani adalah bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina. Usman inilah  yang dianggap sebagai pendiri Kerajaan Usmani yang sering disebut usman I.

 b. Kemajuan dan perkembangan Kerajaan Usmani
    1)    Bidang ilmu pengetahuan dan budaya, yaitu membangun sekolah-sekolah dan 
           masjid.
    2)    Bidang kemiliteran dan pemerintahan.
    3)    Bidang keagamaan, yaitu tarikat dapat berkembang maju, meliputi Bektasyi 
           dan Maulawi, sehingga kerajaan terikat dengan syariat dan fatwa menjadi 
           hukum yang berlaku.

c. Sebab-sebab mundurnya Kerajaan Usmani
1)   Wilayah kekuasaannya sangat luas.
2)   Kelemahan para penguasa dari kepemimpinannya dan adanya budaya
      pungutan liar.
3)   Banyak terjadi dekadensi moral serta merosotnya bidang ekonomi.
4)   Terjadinya stagnasi (kemandegan) dalam bidang ilmu dan teknologi.

2. Kerajaan Safawi di Persia
Kerajaan Safawi berasal dari gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil yang ada di Kota Azerbaijan,  Kemudian diberi nama tarekat Safawiyah yang diambil dari nama pendirinya Safi Al Din yang akhirnya tarekat ini menjadi gerakan politik dan berhasil mendirikan kerajaan.
Adapun tujuan tarekat ini adalah :
1)      Memerangi orang-orang yang ingkar kepada Allah swt.
2)      Memerangi orang-orang ahli bid’ ah.


Kerajaan ini maju bukan hanya dalam bidang politik tetapi juga dibidang yang lain dan telah memberi kontribusi mengisi peradaban Islam.

Sebab-sebab kemunduran Kerajaan Safawi yaitu  :
1)  Terjadinya konflik yang berkepanjangan antara Kerajaan Usmani, karena dengan berdirinya Kerajaan Safawi yang beraliran Syiah tidak ada perdamaian lagi antara kedua kerajaan Islam.
2)  Pasukan Gulam (dari budak-budak) yang telah dibentuk oleh Abbas I tidak memiliki sengangat jiwa patriotisme karena kurang terlatih seperti pasukan Qizil Bash.
3)  Terjadinya kemerosotan moral di kalangan para pemimpin Kerajaan safawi, seperti suka berfoya-foya, kepemimpinan yang lemah, dan suka minum minuman keras.

3. Kerajaan Mogul di India
Kerajaan Mogul di India berdiri setelah seperempat abad berdirinya Kerajaan Safawi. Di antara kerajaan besar Islam tersebut yang termuda adalah Kerajaan Mogul. Kerajaan Mogul bukan kerajaan Islam pertama di India, sebab awal kekuasaan Islam di wilayah India terjadi pada masa Khalifah al Walid dari Dinasti Bani Umayyah, di mana penaklukan wilayah India waktu itu dipimpin oleh Muhammad Ibnu Qasim.

Kerajaan Mogul berdiri di India dan ibu kotanya adalah Delhi. Pendiri kerajaan ini adalah Zahirudin Babur (1526-1530 M). Ia merupakan salah satu dari cucu Timur Lenk yang sangat berambisi untuk memperluas wilayah dengan menaklukkan Samarkand. Oleh karena meminta bantuan Kerajaan Safawi (Ismail I), akhirnya ia dapat menaklukkan Samarkand pada tahun 1494 M dan tahun 1504 menaklukkan Kabul ibu kota Afganistan.

Kemajuan yang dicapai adalah:
a.  Bidang ekonomi. Komunikasi antara pemerintah dengan petani dapat diatur dengan baik berdasarkan lahan pertanian, sehingga hasil pertanian Kerajaan Mogul berhasil dengan baik seperti biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayur-sayuran, rempah-rempah, tembakau, kapas, nila.
b.  Bidang karya seni sastra. Muncul penyair-penyair yang terkenal seperti Malik Muhammad Jayazi, seorang sastrawan sufi yang menghasilkan karya-karya besar  yang berjudul Padmavat yang mengandung pesan-pesan kebajikan terhadap jiwa manusia.
c.  Bidang arsitektur. Sebagai karya yang indah dan mengagumkan pada masa Akbar yaitu dibangun Istana Fatpur Sikri di Sikri, membangun villa, dan masjid-masjid yang indah. Sedangkan pada masa Syah Jehan dibangun masjid yang berlapis mutiara, dan membangun Taj Mahal di Agra, dan Masjid Raya Delhi.
d.  Bidang ilmu pengetahuan. Pada masa Aurangzeb muncul seorang sejarawan terkenal, seperti Abu Fadi dengan karyanya Akhbar Nama dan aini Akhbari yang isinya menjelaskan Sejarah Kerajaan Mogul dan tentang kepemimpinannya.

Pada Kerajaan Mogul ini kemajuan yang dicapai tidak setingkat dengan kemajuan pada masa klasik. Hal ini disebabkan antara lain:

a.  Metode berpikirnya secara tradisional dan pikiran rasionalnya sudah hilang.
b.  Kebebasan berpikir sudah menurun setelah mendapat kritikan filosof Islam seperti imam Al Gazali dalam bukunya Tahafut Al Falasifah (kekacauan para filosof). Kemudian kritikan itu dijawab oleh filosof Ibnu Rusydi dalam bukunya Tahafut Al Tahafut (kekacauan dalam kekacauan).
c.  Imam Al Gazali tidak hanya menyerang filsafat Islam tetapi juga menyumbangkan tasawuf dalam Islam seperti tawakal dan zuhud.
d.  Dalam bidang keagamaan, umat Islam sudah banyak bertaklid pada paham imam-imam besar pada masa klasik.
e.  Sarana-sarana penyembangan ilmu pengetahuan seperti perpustakaan dan karya-karya ilmiah banyak yang hancur dari serangan bangsa Mongol.
f.   Kekuasaan Islam pada masa tiga kerajaan besar Islam itu lebih dikenal sebagai bangsa yangsuka berperang daripada bangsa yang suka terhadap ilmu pengetahuan.

Pada tahun 1858 M kekuasaan Dinasti Mogul juga mengalami kehancuran yang disebabkan oleh:
a.  Terjadinya stagnasi (kemandegan) dalam pembinaan kekuatan militer, sehingga mengakibatkan kurang terampil dalam mengoperasikan persenjataan buatan Mogul sendiri.
b.  Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik
c.  Kepemimpinan yang lemah dari pewaris kerajaan.
d.  Pendekatan Aurangzeb yang terlampau kasar, sehingga menimbulkan konflik antar agama yang sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya.